SELAMAT DATANG BLOG COWOK CAKEP

DILARANG MEROKOK RUANG BLOG INI BER AC

Senin, 14 Februari 2011

manajemen kelas


BAB III
PROSEDUR DAN RANCANGAN MANAJEMEN KELAS
Latar Belakang
Sudah banyak disadari bahwa “pengelolaan kelas” merupakan salah satu aspek dari pengelolaan proses belajar mengajar yang paling rumit tetapi menarik perhatian, baik oleh guru yang sudah banyak pengalaman maupun guru-guru muda yang baru bertugas. Rumit karena salah satu pengelolaan kelas ini memerlukan berbagai kriteria keterampilan, pengalaman bahkan dari kepribadian serta sikap dan nilai seorang guru cukup berpengaruh terhadap pengelolaan kelas. Dua guru yang lama pintar dan berpengalaman tetapi berbeda dalam kepribadian dan nilai serta sikap, termasuk cara menyikapi subjek didik akan lain sekali “situasi belajar” yang dihasilkan oleh keduanya. Disinalah letaknya “seni” dalam mengelola proses belajar-mengajar.
Manajemen kelas dikatakan menarik, karena pada satu pihak memerlukan kemampuan pribadi serta ketekunan menghadapinya, sedangkan di lain pihak pengelolaan kelas sangat menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan instruksionalyang telah ditentukan. Oleh karena itu guru mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan berhasil tidaknya manajemen kelas maupun manajemen pengajaran. Penciptaan sistem lingkungan yang merangsang anak untuk belajar sangat diperlukan karena hanya dengan situasi belajar seperti itu tujuan akan tercapai.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas jelaslah bahwa guru merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan proses belajar mengajar, sehingga sudahseharusnya guru harus memiliki kemampuan profesional termasuk kemampuan memanajemeni kelas. Dan untuk memiliki kemampuan manajemen kelas, antara lain harus memahami prosedur dan rancangan prosedur manajemen kelas.

Tujuan
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan bahwa manajemen kelas sebagai hal yang menarik untuk dipelajari,
2. Menyimpulkan perbedaan antara pengertian manajemen kelas dan prosedur manajemen kelas,
3. Menyimpulkan peran guru dalam penciptaan sistem lingkungan yang mendukung pembelajaran,
4. Menjelaskan jenis-jenis tindakan dalam manajemen kelas,
5. Menggambarkan rancangan prosedur manajemen kelas,
6. Mengidentifikasi rancangan prosedur manajemen kelas,
7. Menyusun rancangan prosedur manajemen kelas.

1. Prosedur Manajemen Kelas
Untuk menjelaskan pengertian prosedur manajemen kelas, sebenarnya sukar untuk memisahkan dengan pengertian manajemen kelas, karena manajemen kelas adalah “pekerjaannya” sedangkan prosedur manajemen kelas adalah langkah-langkah bagaimana “pekerjaaan” itu dikerjakan.
Seperti sudah dijelaskan pada bab 1 bahwa yang dimaksud dengan manajemen kelas adalah kegiatan yang menunjuk, kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar. Dengan kata lain tindakan pengelolaan kelas merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Tindakan pengelolaan yang dilakukan oleh guru itu dapat berupa tindakan pencegahan (preventif) agar supaya tercipts kondisi belajar-mengajar yang menguntungkan, sedangkan tindakan korektif merupakan tindakan terhadap tingkah laku menyimpang yang dapat mengganggu kondisi optimal dari proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung.
Dimensi “tindakan korektif” dapat dibagi menjadi dua jenis tindakan yaitu (1) tindakan yang seharusnya segera di ambil oleh guru pada saat terjadi gangguan terhadap kondisi optimal belajar-mngajar (dimensi tidakan) dan (2) adalah tindakan kuratif yaitu tindakan terhadap tingkah laku yajg menimpang yang telah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak akan berlarut-larut.
Kalau manajemen kelas diartikan sebagai kegiatan menciptakan serta mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya pross balajar-mengajar yang efektif dan efisien. Maka “prosedur manajemen kelas” dapat diartikan sebagai langkah-langkah kegiatan yang dilaksakan bagi terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut agar supaya manajemen kelasa mengacu kepada dua tidakan yaitu “tindakan pencegahan” (preventif ) “tindakan penyembuhan” (kuratif), maka prosedur pengelolaan kelas juga menjurus kepada “prosedut manjemenpencegahan” dan “prosedur manajemen penymbuhan”.
 Dimensi pencegahan (preventif) dapat merupakan tindakan guru dalam
v mengatur siswa dan peralatan atau format belajar mengajar yang tepat sehgga menumbuhkan kondisi yang menguntungkan bsgi berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien, maka dimensi prosedur pencegahan merupakan langkah-langkah apa yang terus di ambil oleh guru dalam rangak mengatur siswa dan peralatan atau format belajar-mengajar yang tepat yang mendukung berlangsungnya belajar-mengajar.Jadi prosedur manajemen pencegahan ini adalah langkah-langkah yang di ambil yang ditujukan pada pengurangan atau penghindaran terjadinya masalah-masalah manajemen,baik yang sifatnya individual maupun yang bersifat kelompok.Dengan demikian prosedur manajemen pencegahan ini merupakan langkah-langkah yang harus di rencanakan guru sedemikian rupa sehingga tercipta suatu struktur kondisi yang fleksibel baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.Hal inin mengandung pengertian bahwa prosedur tindakan pengelolaan ini harus dapat mengakomodasikan perkembangan dan kebutuhan siswa.Dengan demikian prosedur pengelolaan dimensi pencegahan ini dapat dalam bentuk kegiatan.Contoh-contoh ataupun berupa informasi.
 Dimensi penyembuhan (kuratif) merupakan tindakan tingkah laku yang
v mneyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan tidak berlarut-larut.Dalam hal ini guru berusaha untuk menumbuhkan kesadaran akan penyimpangan yang di buat dan akhrnya akan menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab untuk memperbaiki diri melalui kegiatan-kegiatan yang di rencanakan dan dapt di pertanggung jawabkan.
Memperhatikan 2 dimensi tindakan dalam manajemen kelas,maka prosedur atau langkah-langkah manajemen kelas pun bertumpuh pada prosedur dimensi pencegahan dan prosedur dimensi penyembuhan.
 Prosedur dimensi pencegahan ( Preventif )
v
1. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Langkah utama yang pertama kali dilaksanakan adalah peningkatan kesadaran diri sebagai guru. Inilah langkah yang sangat strategis dan smendasar, karna dengan adanya kesadaran diri sebagai guru, pada akhirnya akan meningkatkan rasa tanggung jawab (sense of respionsibility) dan raa memiliki (sense of belongness) yang merupakan modal dasar bagi guru melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas ini akan sangat dipengaruhi oleh nilai dan sikap guru, bagaiman menyikapi subjek didik yang pada gilirannya sebagai manusia akan merespon sikap guru tersebut secara positif sehingga terjadilah komunikasi/interaksi edukaif yang hangat, intim dan terbuka. Interaksi yang demikian ini akan mampu menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar.
Kesadaran akan sikap sendiri, tidak akan membawa seorang kesikap yang otoriter dan tidak demokratis. Kesadaran akan sikap sendiri ini sangat penting dalam rangka memahami sikap siswa yang merupakan reaksi terhadap sikap kepemimpinan yang ditampilkan guru.
Guru hendaknya menunjukkan sikap yang stabil, kepribadian yang harmonis dan berwibawa akan menimbulkan reaksi serta respon yang positif. Sikap dan tindakan guru yang tidak tetap (stabil) dan selalu berubah-ubah akan menimbulkan kecemasan bagi siswa, terutama sejumlah mahasiswa/siswa yang sangat perasa. Kesadaran akan sikap diri sendiri sebagai guru dalam rangka memahami tingkah laku siswa, merupakan langkah pertama yang strategis dan mendasar dalam kegiatan pengelolaan kelas.
2. Peningkatan kesadaran peserta didik
Setelah meningkatkan kesadaran diri sebagai guru, maka langkah yang kedua dari prosedur pengelompokan kelas-dimensi pencegahan ini adalah peningkatan kesadaran siswa.
Banyak tindakan dan kegiatan lainnya oleh siswa tanpa penuh kesadaran. Karena kurangnya kesadaran ini, akan menyebabkan terjadinya mudah marah, mudah tersinggung, mudah kecewa, yang pada akhirnya dapat melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal dalam rangka belajar.
Untuk meningkatkan kesadaran siswa, maka kepada mereka hendaknya diberitahu tenteng hak-hak dan kewajibannya sebagai anggota dari suatu masyarakat kecil yaitu kelas.agar supaya lebih memahami siswa, maka kebutuhan dan keinginan-keinginan serta dorongan mereka, merupakan faktor yang sangat menentukan. Saling pengertian yang baik akan meningkatkan kerja sama antara guru-siswa sehingga terjalingnya suatu hubungan yang terbuka, yang saling menghormati, yang pada akhirnya akan mengurangin kemungkinan timbulnya masalah pengelolaan kelas.
3. Sikap polos dan tulus daru guru
Guru merupakan sumber dan pemegang perana dalam mencipatakan suasana osioemosional di dalam kelas. Peranan guru sanagt besr pengaruhnya terutama terhadap penciptan kondisi yang optimal dalam rangka membelajarkan anak. Hendaknya guru bersikap polos dan tulus terhadap siswa. Tidak berpura-pura. Bersikap dan bertindak apa adanya. Sikap dan tingkah laku serta tindakan yang serupa itu sangat membantu dalam mengelolah kelas. Guru dengan sikap dan kepribadiaannya sangat mempengarhi kondisi lingkungan belajar, karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan diberikan respons atau reaksi oleh para siswa. Kalau stimuli itu positif maka respons/reaksinya juga positif. Akan tetapi kalau stimuli itu negatif, maka respon/eaksinya juga negatif.
Jadi dengan sikap yang hangat, kekakraban dan terbuka dari guru, maka akan membuka kemungkinana yang besar guna terjadinya interaksi dan komunikasi yang wajar, berarti tidak menimbulkan masalah pengelolaan kelas
4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan
Langkah keempat ini menurut seorang guru Harus mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individual mauoun kelompok.
Guru harus [pula mengidentifikasi jenis tingkah laku seperti tingkah laku yang sengaj dibuat siswa, hanya untuk menarik perhatian guru dan teman-temannya atau secara negatif seluruh siswa mereaksi negtif karna seorang temannya tidak dapat mngucapkan “R” denagn sempurnah pada waktu membaca
Begitu pula guru dituntut pula untuk mengenal berbagai pendekatan dalam manajemen kelas. Guru hendaknya berusaha ntuk menggunakan pendekatan manajemen kelas yang dianggap tepatuntuk mengatasi satu situasi atayu menggantinya dengan pendekatan yang telah dipilihnya.
Akhirnya guru juga dituntut agar supaya mempelajari pengalaman orang lain baik yang gagal atau yang berhasil sehingga dirinya memiliki alternatif yang berpariasi dalam berbagi prolem manajemen.

5. Menciptaan kontrak sosial
Lankah terkhir ini adaklah masalah nilai, masalah norma, nilai atau nora yang turunnya dari atas dan tidak timbul dari bwah. Jadi sepihak, maka akan terjadi bahwa norma itu kurang di hormati dan ditaati. Oleh sebab itu dalam rangka manajemen kelas ini, maka norma berupa kontrak sosial (daftar aturan = tata tertib) dengan sanksinya yang mengatur kehidupan dalam kelas atau dirobah yang dibicarakan akan di setujui bersama oleh guru dan siswa. Kontrak sosial ini merupakan “ standar tingkah laku” yang diharapkan dan memberikan gambaran tentang pasilitas beserta keterbatasannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan sekolah.
 Prosedur dimensi
v penyembuhan ( Kuratif )
1. Mengidentifikasi masalah
Dalam langkah yang pertama ini guru mulai melakukan kegiatan untuk mengenal/mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang mana saja ynag muncul di dalam kelas. Hal ini memerluakan ketajaman guru untuk mampu melihat masalah penyimpangan apa saja yang harus di tangulangi.
Jadi pada langkah identifikasi masalah ini sudah harus mengetahui jenis-jenis penyimpangan sekaligus mengetahui siswa siapa yang melakukan penyimpangan tersebut.
2. Menganalisis masalah
Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah kegiatasn untuk mengetahui latar belakang serta sebab daripada timbulnya tindakan penyimpanan ini. Daripada timbulnya tindakan penyimpanan ini. Dari usaha ini, guru akan dapat menentukan sumber daripada penyimpangan itu. Dengan mengetahui sumber daripada penyimpangan ini maka guru dapat menentukan alternatif-alternatif penanggulangan apa saja yang dapat dipilih.
3. Menilai alternati-alternatif pemecahan
Setelah mengetahui sebab/sumber daripada penyimpangan maka guru mulai menyususn alternatif-alternatif pemecahan. Kalau tersusun sejumlah alternatif pemecahan, maka langkah berikut adalah pemilihan alternatif. Artinya alternatif mana yang paling tepat untuk menanggulangi penyimpangan tersebut di atas. Sesudah ditetapkan alternatif yang tepat, maka langkah berikutnya adalah pelaksanaan.
4. Mendapatkan balikan (feedback)
Sebenarnya sebelum langkah balikan harus didahului langkah monitoring, karena dari monitoring kita akan mendapatkan data yang merupakan balikan untuk menilaia apakah pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih telah mencapai sasaran sesuai yang direncanakan atau ada kekurangan-kekurangan, ataukah terjadi perkrmbangan baru yang lebih baik. Semuanya ini merupakan bahan balikan yang sangat berguna bagi penilaian prorgram yang pada akhirnya akan dilakukan perbaikan program.
Demikian pula dengan kasus penanggulangan penyimpangan di kelas, dari hasil monitoring kita akan gunakan untuk menilai sampai seberapa jauh usaha tersebut telah berhasil atau kurang kena sasaran, lalu kemudian dilakukan perbaikan/penyempurnaan.

2. Rancangan Manajemen Kelas
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.
Rancangan manajemen kelas dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional, untuk proses belajar mengajar.
Pengertian ini diterapkan pula pada rancangan prosedur mananajemen kelas dimensi pencegahan, maupun rancangan prosedur pengelolaan kelas dimensi kuratif.
Jadi kalau diambil manajemen kelas sebagai pangkalnya, maka secara berturut-turut akan kita temukan secara horisontal adalah pengelolaan kelas preventif dan kuratif, prosedur pengelolaan kelas preventif dan kuratif dan yang terakhir adalah rancangan prosedur pengelolaan kelas preventif dan kuratif.

Diagram I
DIMENSI PREVENTIF DAN KURATIF DARI PADA
PENGELOLAAN KELAS
{gambarnya terserah anda}
Gambar 1 : Bagan alur dimensi preventif dan kuratif manajemen kelas
Dari pembahasan dari penggalan satu hingga sekarang ini, kita telah memiliki beberapa pengertian pokok seperti penge;lolaan kelas, pengelolaaan kelas preventif dan kuratif, pendekatan pengelolaan kelas, prosedur pengelolaan kelas dan terakhir sekarang adalah rancangan prosedur pengelolaan kelas. Dari pengertian-pengertian dasar tersebut di atas, akan sangat bermanfaat pada tahap pembuatan rancangan prosedur maanjemen kelas, karena di samping memberikan kejelasan, juga konsep-konsep tentang pendekatan manajemen kelas akan merupakan landasan dalam rangka menyususn rancangan prosedur manajemen kelas. Penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas tanpa dilandasi pendekatan manajemen kelas, akan mengalami banyak kelemahan, karena tanpa memahami pendekatan ini menyebabkan kita kurang memahami hakekat dari tingkah laku siswa yang menyimpang yang ingin ditanggulangi. Jadi dengan penguraian tentang pendekatan manajemen kelas, sangat membantu kita pada tahap pembuatan rancangan prosedur pengelolaan kelas.
Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi pembuatan rancangan prosedur manajemen kelas, adalah:
1. Memahami bentuk arti tujuan dan hakekat dari pada manajemen kelas. Dengan pemahaman ini akan memberikan arah pada kita, untuk memikirkan apa, mengapa dan bagaimana kita harus berbuat/bertindak untuk memanajemeni kelas.
2. Memahami betul hakekat anak yang sedang dihadapi, yang dimaksudkan di sini adalah bahwa setiap anak, pada setiap saat dan dengan lingkungan tertentu akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu. Dengan pemahaman yang mendalam tentang anak akan merupakan pedoman dalam manajemen kelas, karena dengan pedoman ini maka kita tahu mau dikemanakan anak yang melakukan penyimpangan di dalam kelas.
3. Memahami betul penyimpangan apa yang dilakukan siswa serta latar belakang dari pada tindakan, penyimpangan tersebut. Hal ini lebih jelas, kalau kita melakukan identifikasi tentang penyimpangan tersebut.
4. Memahami betul pendekatan-pendekatan yang digunakan sebagai dasar dalam manajemen kelas. Pemahaman tentang pendekatan ini akan menambah kemampuan kita untuk menyesuaikan pendekatan tertentu dengan maslah penyimpangan yang dilakukan siswa. Tingkah laku menyimpang dengan latar belakang tertentu akan membutuhkan pendekatan tertentu pula.
5. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur manajemen kelas.
Hal-hal yang dikemukakan di atas, merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam pembuatan rancangan prosedur manajemen kelas. Atas dasar faktor-faktor yang dikemukakan di atas maka dapat dikemukakan diagram sebagai berikut dalam rangka membuat rancanagn prosedur manajemen kelas.
Diagram II
LANGKAH-LANGKAH RANCANGAN PROSEDUR
PENGELOLAAN KELAS
{gambarnya terserah anda}
Dari diagram di atas tampak jelas bagaimana peranan pengetahuan tentang hakekat anak, hakekat penyimpangan yang dilakukan anak serta jenis-jenis pendekatan manajemen kelas dalam menyususn rancangan prosedur manajemen kelas untuk menciptakan serta mempertahankan kondisi optimal yang dapat menunjang proses belajar mengajar.
Dalam diagram ini terlihat pula, bahwa setelah rancanagn itu dilaksanakn, perlu dimotoring sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana hasil itu dicapai serta perkembangan yang telah terjadi. Dengan demikian maka hasil monitoring itu menjadi balikan (feedback) untuk memperbaiki pengelolaan itu sendiri atau merancang prosedur manajemen yang baru. Begitulah seharusnya, di sini letak pentingnya masalah monitoring dan feedback.
Setelah rancangan prosedur manajemen kelas selesai disusun, maka hal penting yang harus mendapatkan perhatian, adalah proses pelaksanaan rancangan tersebut. Sekali lagi diulangi dan ditekankan betapa besarnya peranan dan pengaruh guru. Di samping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rancangan tersebut, sikap, tingkah laku, kepribadian serta kemampuan berinteraksi guru merupakan aspek yang tak dapat diremehkan.
Namun demikian di dalam diagram di atas sebelum nampak langkah-langkah apa yang akan dikerjakan yang dimuat di dalam rancangan tersebut. Hal ini berarti bahwa di dalam rancangan tersebut perlu dijabarkan langkah-langkah kegiatan yang telah ditetapkan yang semuanyadiarahkan pada pencapaian tujuan.
Langkah-langkah yang dimaksud di atas adalah:
1. Identifikasi dari masalah yang timbul dalam manajemen kelas
2. Analisis masalah
3. Penilaian alternatif-alternatif pemecahan, penilaian, dan pelaksanaan salah satu alternatif pemecahan.
4. Monitoring pelaksanaan.
5. Balikan hasil pelaksanaan alternatif pemecahan masalah.
{gambarnya terserah anda}
DIAGRAM III
PENJABARAN LANGKAH- LANGKAH RANCANGAN
PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS

1 komentar: